Waka Komisi VII Dorong Batik Kolaborasi dengan Dior hingga LV Agar Makin Go Internasional

09-12-2024 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Dr Evita Nursanty. Foto: Geraldi/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dr Evita Nursanty mendorong potensi kreatif Indonesia seperti batik agar lebih mendunia. Salah satu langkah yang dapat dilakukan misalnya seperti berkolaborasi dengan brand-brand fashion atau rumah mode dunia mulai dari Dior hingga Louis Vuitton (LV).


"Potensi ekonomi kreatif Indonesia ini sangat besar, sehingga butuh kebersamaan untuk menghasilkan gelombang atau dampak besar di pasar global," kata Evita Nursanty dalam rilis media, Senin (9/12/2024). Menurutnya, kolaborasi produk unggulan Indonesia dengan brand global menjadi strategi penting untuk mempromosikan produk kreatif yang akan membawa UMKM semakin go internasional. 


Evita berharap Pemerintah dapat memfasilitasi untuk membuka peluang agar UMKM Indonesia semakin dilirik pasar global. "Bisa kerja sama dengan merek global seperti Dior, Louis Vuitton dengan batik, ini perlu lebih sering dilakukan," tutur Legislator dari dapil Jawa Tengah III tersebut.


Selain itu, Evita juga menyoroti UMKM di bidang kuliner yang menurutnya juga memerlukan kerja sama dengan brand internasional untuk memperkuat posisi produk kreatif Indonesia. Pasalnya kuliner Indonesia banyak diminati. 


Evita mengingatkan, Indonesia memiliki sumber rempah-rempah terbaik dunia dan kekayaan laut yang semua itu dapat dipadu dengan kekayaan tradisi yang tidak ada bandingannya. Belum lagi Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) kreatif di banyak sub-sektor unggulan. 


"Ini modal besar kita untuk mendorong lebih banyak produk lokal yang berdaya saing ke pasar global," ujar Evita.


Hal ini pun sempat disampaikan Evita dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya sebelum masa reses DPR, pekan lalu.


Dalam kesempatan tersebut, Evita juga menyinggung soal perlunya regulasi yang mendukung equal treatment bagi pelaku UMKM. Ia mendorong agar dilakukannya penyederhanaan regulasi perizinan yang tidak membebani bagi pelaku UMKM di Indonesia.


Evita pun meminta Pemerintah memberikan insentif bagi pelaku usaha ekonomi kreatif lokal, hingga strategi pemberian stimulan dana ekonomi kreatif, pengembangan kualitas SDM dan lainnya agar terbangun ekosistem yang baik untuk mendorong industri kreatif lebih maju dan berdaya saing tinggi.


"Perlu penguatan peran Pemerintah sebagai fasilitator melalui pengembangan home creativity dan creative hub atau bentuk kolaborasi lainnya terkait orang atau usaha kreatif, yang diharapkan mampu mempercepat inovasi dalam berbagai sektor ekonomi kreatif," paparnya.


Lebih lanjut, Evita menilai peran media juga sangat strategis dalam mempromosikan produk unggulan nasional. Ia menyebut jangkauan media mampu menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan  produk kreatif ke pasar yang lebih besar.   


"Media kita dapat menggerakkan ekonomi kreatif. Sekaligus mendorong produk unggulan kita lebih dikenal secara global. Dalam hal ini mungkin kita perlu lembaga yang bisa membangun message-nya atau konten yang tepat khusus untuk pasar global," usul Evita. (aha)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...